Java, .NET, dan Phyton
Trio yang Berperan Penting untuk Dunia IT
Nama : I Kadek Rai Pramana
NIM : 2105551094
Prodi/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
Mata Kuliah : Pengantar Sistem dan Teknologi Informasi (D)
Dosen Pengampu : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Screenshot Kehadiran :

Setiap software aplikasi yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari pasti memiliki suatu kode program. Seorang programmer akan menuliskan kode program saat melakukan pengembangan suatu software. Secara umum, kode program yang dituliskan harus mengikuti aturan sintaksis dari suatu bahasa pemrograman. Pada saat ini, model pemrograman yang tersedia adalah model pemrograman struktural dan model pemrograman berorientasi objek.
Model pemrograman struktural merupakan model pemrograman yang mudah untuk dipahami oleh seseorang yang baru mengenal dunia pemrograman. Hal ini dikarenakan pemrograman struktural merupakan pemrograman yang paling dasar saat menciptakan suatu software. Model pemrograman struktural adalah model penciptaan dan pengembangan suatu software yang berdasarkan konsep terstruktur untuk penyelesaian sebuah masalah menjadi beberapa fungsi/prosedur yang akan menangani sub-sub permasalahan. Dikatakan terstruktur karena kode pemrograman struktural akan dijalankan dari atas ke bawah. Pada umumnya, pemrograman struktural diterapkan untuk pengembangan suatu software yang berskala kecil karena tidak cocok untuk software berskala besar. Hal ini disebabkan karena kode pemrograman struktural harus diperbaharui secara menyeluruh ketika melakukan penambahan fitur.
Pemrograman berorientasi objek merupakan model pemrograman yang berbeda dibandingkan pemrograman struktural. Sehingga dibutuhkan perubahan paradigma bagi seseorang programmer yang beralih dari pemrograman struktural menuju pemrograman berorientasi objek. Model pemrograman berorientasi objek adalah model penciptaan dan pengembangan suatu software yang berdasarkan konsep objek dan kelas yang melapisi setiap data hingga fungsi yang terlibat dalam menangani sub-sub permasalahan. Pemrograman berorientasi objek sangat cocok untuk pengembangan software berskala besar yang kompleks karena setiap class yang digunakan dapat direproduksi kembali untuk penambahan fitur. Pemrograman berorientasi objek juga mendukung lintas platform (server, desktop, mobile, dll.). Tetapi tidak semua bahasa pemrograman mendukung konsep berorientasi objek, beberapa bahasa pemrograman yang mendukung adalah Java, .NET, dan Phyton.

Java adalah bahasa pemrograman yang mendukung model pemrograman berorientasi objek, bersifat open source dan multi platform (server, desktop, mobile, dll.). Sehingga Java memiliki fleksibilitas yang tinggi, yaitu satu script kode Java dapat dijalankan pada hampir setiap platform yang mendukung Java, serta dapat digunakan pada beberapa bahasa pemrograman yang memiliki kemiripan (C++). Java memiliki library yang lengkap dan mudah digunakan sehingga tinggal impor saja semuanya dalam pengembangan software, asalkan perangkat memiliki memori yang besar. Sehingga membuat penulisan script menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami (berdasarkan konsep objek dan class). Java mendukung pemrograman server, desktop, web, dan mobile.
Fleksibilitas Java yang tinggi disebabkan oleh Java Virtual Machine (JVM) yang berfungsi untuk menyimpan semua data yang ada sehingga dibutuhkan spesifikasi perangkat yang tinggi. Pada saat ini, Java lebih sering digunakan untuk pengembangan back-end (sistem) karena tatap muka yang dimilikinya terlalu sederhana dan tidak menarik.
.NET adalah bahasa pemrograman yang mendukung model pemrograman berorientasi objek, serta sekaligus sebagai platform dan framework pengembangan di lingkungan Microsoft yang memungkinkan untuk menggunakan bahasa pemrograman apa pun. .NET Core mendukung pengembangan software multi platform (Windows, Linux, dan Mac OS) untuk server, desktop, web, dan mobile. .NET Framework dikhususkan untuk pengembangan software pada platform Windows untuk server, desktop, web, dan mobile. Xamarin dikhususkan untuk pengembangan software pada platform mobile (Android dan IOS).
Phyton adalah bahasa pemrograman yang mendukung model pemrograman berorientasi objek dan model pemrograman struktural, serta dapat digunakan untuk multi platform dan bersifat open source. Phyton sudah otomatis terinstal pada Linux karena sifatnya yang open source. Library Phyton sangat lengkap dan dapat diinstal secara online sehingga membuatnya memiliki script yang ringkas dan padat. Pengembangan Phyton sangat pesat untuk mendukung perkembangan saat ini, misalnya untuk AI (artificial intelligence), machine learning, dan deep learning. Phyton umumnya digunakan untuk aplikasi yang bertugas di jaringan.
Setiap model pemrograman umumnya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, baik itu model struktural maupun berorientasi objek. Untuk mengatasi hal tersebut maka sangat penting untuk memilih model pemrograman (bahasa pemrograman) yang sesuai rencana pengembangan software yang akan dilakukan.
Referensi
- Sutiono. (2018). “11 Contoh Pemrograman Terstruktur untuk Bahan Belajar Programming”, https://dosenit.com/kuliah-it/pemrograman/contoh-pemrograman-terstruktur, diakses tanggal 18 November 2021.
- Sutiono. (2018). “6 Contoh Pemrograman Berorientasi Objek (OOP) untuk Praktek Mandiri”, https://dosenit.com/kuliah-it/pemrograman/contoh-pemrograman-berorientasi-objek, diakses tanggal 18 November 2021.